Laman

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 28 Mei 2011

Luka Persahabatan



Sahabat, aku malu bila kau bilang sahabat
Sahabat, aku sedih bila mengingat kepiluan
Sahabat, apakah kita layak dibilang sahabat?
Meski kita dalam kebersamaan?!

Kau simpan kepiluan, kau simpan kecemburuan
Ini buka subjektifitas, kita tahu dan rasakan!
Tapi, kau bilang bersahabat, kau ucapkan kata persahabatan
Aku tak berani ungkapkan perasaaan
Aku terlalu kerdil untuk berteriak kepiluan

Sahabat, biarlah kita simpan luka
Biarlah luka menjadi sahabat
Terpenting tidak ada dendam, terpenting hanya pembelajaran

Biarlah perpisahan membawa kenangan, biarlah hati menjadi pegangan
Sahabat, kuyakin sulit disatukan
Karena kita beda arah dan tujuan
Perpisahan adalah jalan keluar, selamat tinggal mantan sahabat...

Jatibening, 27 Mei 2011

Kepergian Sahabat



Aku telah jatuh hati
Jatuh hati pada jiwamu
Meski kau masih separuh...
Separuh lagi meski dibenahi
Tapi kuyakin, sebagian jiwamu ada padaku

Tapi, sahabat... kenapa kau pergi?
Tinggalkan aku tanpa kata
Meski hanya kata 'selamat tinggal'
Kau pergi dengan misteri
Meski misteri itu telah kumiliki, tapi...
Sahabat, kenapa kau tak mau berbagi?
Padaku, sebagian jiwamu....

Airmata menjadi sahabatku kala kau pergi...
Sampai menanti kehadiranmu kala bertatap

Sahabat, kau pergi meninggalkan jejak
Jejak pilu merasuk jiwa
Kelak, kau akan tahu arti sahabat...
Seperti halnya aku menanti Sahabat

Jatibening, 27 Mei 2011

Minggu, 22 Mei 2011

Keindahan Pantai Nusa Tengara Timur



Keindahan Pantai Nusa Tengara Timur
oleh: Levina Nyt dan Abban Putri Fiqa
Kunjungan yang sangat berkesan dan tak pernah terlupakan hadir di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan ibukota Kupang. Jika Anda ingin berkunjung  dapat mempergunakan jalur udara dengan tujuan bandar udara utama yaitu Bandara El Tari, disambut dengan bertuliskan “Selamat Datang di Negeri Flobamora” yang tertera di ruang bagasi. Bandara ini  menghubungi beberapa kota besar lain di Indonesia, diantaranya: Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Mataram dan Makassar. Selain itu EL Tari juga memiliki penerbangan langsung dari  atau serta menuju luar negeri, salah satunya  Timor Leste, tetapi kebanyakan pengunjung lebih memilih dengan menggunakan transportasi darat.

NTT menempatkan diri sebagai "Gerbang Selatan Asia Pasifik", yakni pintu masuk bagi wisatawan mancanegara ke wilayah Nusantara. Sempat dikatakan oleh Drs. Lens haning, MM, Kadis Kebudayaan dan Parawisata NTT: "Selama ini perjalanan yang dilakukan oleh wisatawam manca negara khususnya Australia langsung menuju Kupang dari Kota Darwin".

Dahulu memang penerbangan dari Kupang menuju Australia atau sebaliknya ada, tetapi karena adanya kendala krisis moneter route tersebut  ditutup untuk sementara (informasi redaktur). Tidak menutup kemungkinan dibuka kembali dengan route PP jalur Kupang-Darwin. Dari Bandara El Tari juga melayani route ke pulau-pulau kecil yang dimiliki NTT, serta melayani penerbangan perintis ke berbagai ibukota kabupaten di Nusa Tenggara Timur.  
Luas wilayah NTT  46.137,87 Km2 yang memiliki potensi wisata yang beragam. Ditambah lagi dengan kondisi alam dan iklim sedikit berbeda dengan daerah lain di Indonesia, serta menyuguhkan keunikan tersendiri. Keunikan itu dapat Anda dapatkan saat berkunjung di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kabupaten beribukota Soe ini berjarak 110 km dari Kota Kupang.

Bila anda tidak memiliki kendaraan pribadi untuk berkeliling kota, ada pilihan lainnya dengan pergunakan jasa anggkutan kota yang menjadi keunikan tersendiri di kota Kupang berupa ‘bemo’ atau lebih tepatnya mikrolet. Segi keunikan yang dapat Anda lihat atau rasakan dari dekorasi asesoris yang menghiasi ruang dalamnya disertai musik yang ‘menggelegar’ ala Diskotek, biasa menyebutnya “Diskotek Berjalan” ala Kota Kupang. Untuk keunikan lainnya, Kota Kupang biasa disebut “Kota Karang”, karena bisa dilihat dari kotanya yang dikelilingi dan memiliki banyak batu karang.

Bagi Anda yang ingin berlibur ke NTT jangan pernah melupakan kunjungan Pantainya yang memiliki panaroma  sangat indah dengan pasir putih dihiasi warna-warni bebatuan, deburan ombak, beningnya air, dan batu karang yang anggun. Dari berbagai Pantai yang terdapat di NTT, berikut Anda kami ajak merasakan petualangan menikmati beberapa Pantai yang berada disini, dengan berhiaskan pohon lontar (pohon tuak) dibeberapa titik sabana disepanjang perjalanan menuju kearahnya.
PANTAI LASIANA

Pantai Lasiana terletak di kelurahan Lasiana wilayah Kupang yang berjarak kisaran 12 km dari pusat kota Kupang. 
  1. Akses Menuju Lokasi:
Anda dapat menggunakan angkutan umum atau pribadi dari pusat kota Kupang yang berjarak 12 km. Bila menggunakan anggutan umum, Anda dapat menggunakan jasa colt dengan biaya kisaran Rp. 7000.-. Untuk biaya tiket masuk Rp. 1.500.- ditambah bila mengendari motor Rp. 500.- atau mobil/roda empat Rp. 1.500.-
  1. Fasilitas Pantai Lasiana
Terdapat tiga kios komersial, dua kios cinderamata dan satu kios percontohan. Untuk kebutuhan lainnya terdapat empat MCK (mandi cuci dan kakus), satu kolam renang dan instalasi air, satu kantor pengelola serta satu panggung hiburan rakyat dan 3 unit home stay bila Anda minat bermalam. Terdapat pula menjaja makanan jagung bakar, kelapa muda serta pisang gepe khas Kupang. Umumnya pedagang menjajakan jualan di saptu sore dan malam minggu juga hari libur lainnya. Keistimewaan Pantai Lasiana
  1. Keistimewaan Pantai
Memiliki Panaroma nan indah seluas 3,5 hektar, dengan udara sejuk pantai nan landai yang dikelilingi sekitar 65 pohon kelapa dan 230 pohon lontar tua yang masih produktif, sehingga membuat pantai semakin mempesona. Deburan ombak yang bergulung-gulung, dengan pasir putih halus berserta laut biru yang terbentang luas dengan air yang jernih menambah indahnya pantai. Pantai ini memiliki fotografi yang menawan yakni posisi pantai dengan dikelilingi perbukitan nan elok memberikan suguhan pemandangan nan elok dari pesisir hingga kejauhan.
Pantai Lusiana banyak dikunjungi turis lokal maupun asing dan telah dijadikan Taman Budaya Flobamora oleh pemerintah setempat, dikarenakan sebutan atau singkatan dari empat gugusan  pulau besar yang mengacu dari suku bangsa disekitar pantai, antaranya: Flores, Sumba,Timor dan Alor. 

PANTAI KETAPANG SATU/TELUK KUPANG

Pantai Ketapang atau biasa disebut Teluk Kupang, terletak di Kelurahan Todekicer pinggiran jalan Timor Timor. Lebih tepatnya di kiri arah menuju kota Kupang, terbentang sekitar empat kilometer dengan pasir putih bercahaya kala waktu siang.
Pantai ini biasa dipergunakan para remaja atau pasangan untuk duduk santai meski hanya sekedar ngobrol. Bila mata jauh memandang,  Anda dapat melihat dari kejauhan perahu nelayan dengan ratusan keramba yang mengapung diperairan nan biru.
  1. Akses Menuju Lokasi
Apabila datang dari Bandara, Anda dapat menggunakan jasa Taksi dengan kisaran biaya Rp. 60.000.- , adapula kendaraan umum yang akan melewati sepanjang jalan Pantai Teluk Kupang yang menuju kota dengan biaya Rp. 2000,.
 Jajanan tra hotel rp. 300.000.-
  1. Fasilitas Pantai
Karena posisi pantai sangat berdekatan dengan jalan utama, banyak sekali fasilitas umum yang akan Anda temukan diantaranya: pertokoan yang menjajakan beragam kerajinan khas NTT, kain songket, jajanan traditional, serta perhotelan yang menghadap persis ke arah pantai. Kisaran harga penginapan untuk hotel Rp. 300.000/kamar.
  1. Keistimewaan Pantai
Datanglah kala sore menjelang, maka pemandangan akan semakin terlihat indah kala mentari terlihat utuh dengan sinaran kemerahan terbentang luas berhiaskan gumpalan awan khas lingkungan tropis. 
Pantai ini juga tidak kalah indahnya seperti pantai Anyer maupun Kuta karena jernihnya air dengan berhiaskan pasir putih serta ombaknya yang bersahabat. Bagi warga Kupang dan sekitar berharap adanya pengelolaan pemerintah secara berkala dan memajukan pantai agar lebih bersih dan memiliki fasilitas objek wisata, agar pengunjung akan lebih merasakan kenikmatan berada dipantai seperti halnya berada di Kuta maupun Anyer.
PANTAI TABLOLONG

Pantai Tablolong terletak di Desa Tablolong kecamatan Kupang Barat, NTT. Letak pantai lebih dikenal berada di ujung pulau Timor dengan jarak tempuh sekitar 25km dari arah kota Kupang.
  1. Akses menuju Pantai:
Bila datang dari bandara El Tari, Anda dapat menggunakan jasa Angkutan umum menuju terminal Tabun dengan biaya Rp. 2500.-, lalu disambung Angkot menuju Pantai Tablolong dengan biaya Rp. 2000.-.. Bila Anda memilih untuk menyewa kendaraan dengan kisaran Rp. 300.000/hari, dan membutuhkan jarak tempuh selama 45 menit dari pusat kota Kupang.
  1. Keistimewaan Pantai
Pantai yang sangat Asri, bisa dibilang masih Perawan mungkin banyak orang yang belum tahu keindahan pantai ini, meski warga Indonesia sendiri. Pantai Tablolong memiliki objek wisata pemancingan, dan biasa dipergunakan penduduk sekitar untuk memancing. Dikarenakan Posisi Pantai Tablolong berhadapan langsung dengan Pulau Semau, maka menarik minat ikan diperairan untuk berlindung dipulau Semau bila datangnya angin musim barat. Pada akhirnya pemerintah daerah Kupang menjadikan area ini lokasi perlombaan memancing, kadangkala juga untuk turnamen international, agar menarik minat pengunjung  lokal dan luar negeri.
Bila berjalan di pingirian air pantai, Anda seperti berjalan dalam mata air menyejukan yang begitu luas. Anda patut merasakan kesejukankannya meski hanya membasuh wajah atau menyentuhkan batu ke pipi.
  1. Tempat Wisata lain
Dikawasan pantai terdapat "Pusat Olahraga Memancing Tablolong", Ketika Mencapai Garis Pantai Tablolong. Acara wisata yang sering di gelar oleh Pemerintah Propinsi NTT. Jenis Ikan yang Banyak Dijumpai Diperiran Dalam Kawasan Pantai Tablolong Ini Adalah Ikan Marlin, Ikan Layaran, Ikan Tenggiri, Ikan Wahui, Ikan Kuwe, Ikan Barakuda, Ikan Lemadang, Dan Ikan Tuna.
Disepanjang perjalanan, Anda dapat melihat rumah-rumah penduduk yang begitu asri dengan sekililingi pohon lontar. Mendekati area pantai Anda akan melewati jalanan belum beraspal dengan dikelilingi ilalang yang cukup tinggi. Pantai perawan siap menyambut Anda dengan berpayungkan awan biru berkarpetkan bebatuan warna-warni. Wah, segarnya air siaplah berenang sesuka hati atau hanya duduk sambil menikmati keindahan panorama. Meski sedikit agak berjauhan, terdapat homestay untuk Anda berniat bermalam.
Kembali meski diingatkan bagi pemerintah sangat disayangkan dengan pantai seindah ini kurang begitu mendapatkan perhatian untuk pengembangan.
PANTAI  NANGATOBONG

Pantai Nangatobong terletak di Kabupaten Sikka kecamatan Waigete, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbeda pulau dengan ibu kota propinsinya. Pantai ini terletak di Pulau Flores, di mana gunung dan laut begitu dekat. Sayang, tak banyak yang mengenali kecantikan pantainya. Diantaranya adalah pantai di Desa Nangatobong.

1. Akses menuju pantai:
Kabupaten Sikka mempunyai aksesibilitas yang cukup baik, salah satunya dengan adanya Bandar Udara Waioti (Frans Seda) yang relatif lebih lancar dibandingkan kabupaten lain di Pulau Flores serta merupakan gerbang masuk Pulau Flores yang dilalui rute domestik seperti Kupang, Denpasar dan Surabaya. Selain itu kota Maumere merupakan jalur transportasi utama yang melintasi Pulau Flores dari Labuan Bajo di pojok Barat sampai Larantuka di pojok Timur. Jika anda datang dengan pesawat udara dan mendarat di Bandara Frans Seda di Maumere, maka cukup 45 menit dari pusat kota dengan kendaraan pribadi, atau kurang lebih 1 jam dengan angkot full music. Bila Anda datang dengan kapal laut dan turun di Pelabuhan L.Say, Anda juga bisa langsung menuju ke pantai dengan Angkot di Geliting (daerah yang didominasi oleh penduduk Bugis) jurusan ke Larantuka Rp. 4000.- , dengan lama perjalanan sekitar 30 menit. Pilihan lainny, adanya mobil sewaan dari sekitar bandara dan pelabuhan, dengan harga sekitar Rp.150.000,- /hari.

2. Keistimewaan Pantai

Pantai Nangatobong belum dijadikan sebagai obyek wisata, sehingga keberadaannya belum banyak dikenal wisatawan. Meskipun belum dikenal banyak wisatawan pantai ini terkenal dengan kebersihan dan keindahan pantai. Perjalanan menuju pantai masih berupa jalan setapak yang berada berdekatan dengan rumah dusun. Penduduk Waigete dikenal sangat ramah dan baik hati, mereka akan dengan senang hati menunjukkan jalan termudah menuju pantai.

Pantai yang luar biasa dan bersih, Anda tidak akan melihat sampah penduduk sekitar maupun pengunjug. Masih banyaknya pohon yang bisa dijumpai, pohon-pohon Siwalan menjadi salah satu pohon yang mendominasi kawasan pantainya, terdapat pula pohon rindang lainnya seperti pohon kelapa, pohon polong-polongan (dalam bahasa ilmiah disebut Pommetia pinnata).

Dengan kondisi ombak yang sangat tenang, Anda juga akan melihat banyaknya tumbuhan mangrove khas pantai. Meskipun datang kala siang terik, Anda akan merasakan sejuknya udara pantai yang ditumbuhi pohon rindang. Letak Pantai sangat berdekatan dengan kepulauan disebelah utara yang mempengaruhi kondisi ombak yang sangat tenang, bersebrangan langsung dengan Pulau Besar dan Pulau Babi.
Pantai Nangatobong berpasir putih meski tidak secara keseluruhan karena dasarnya berbatu, Anda tidak perlu khawatir karena bebatuan disini tidak runcing, sehingga Anda tetap bisa bertelanjang kaki ketika berjalan-jalan didalam air pinggiran pantai.

Berenang juga menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan dengan jenis pantai berair asin. Meski hanya memilih untuk duduk dipinggir pantai dibawah pohon rindang sudah cukup menyenangkan, Anda akan melihat pantai dengan garisnya yang seakan tak bertepi, ditemani angin pantai bertolak belakang dengan kondisi Nusa Tenggara Timur pada umumnya yang relatif panas.

Ada baiknya Anda pempersiapkan perbekalan untuk disantap dipinggir pantai, karena disini tidak adanya penjaja makanan diwarung tepi pantai seperti Anda jumpai di Maumere, meskipun begitu Anda dapat menikmati segarnya buah kelapa serta gurihnya daging buah yang dipetik langsung dari pohon oleh penduduk sekitar.
3. Tempat menarik lain di Sekitar Pantai
a.      Pelabuhan L Say

Disekitar Pantai, Anda dapat mengunjungi Pelabuhan L. Say. Kala pagi menjelang Anda dapat menikmati keindahan sunrise, pemandangan cantik khas matahari terbit . Datang kala pagi dapat menghindari sengatan matahari yang terkenal garang di Flores. Hembusan angin laut serta aroma amis khas pantai menyambut Anda.  

Pelabuhan L.Say memiliki air laut yang sangat jernih, bahkan bila dibandingkan pantai di Jawa. Banyak dibilang merupakan surga bagi para nelayan, dengan banyak ikan berlalu lalang. L. Say terletak di pinggiran kota, sekitar 30 menit dari pusat kota dengan mengendarai motor atau mobil pribadi. Jika Anda memilih untuk naik angkot, meski sedikit bersabar karena angkot di Maumere mengantar satu persatu penumpang ketujuan tanpa rute yang jelas, biaya yang dikenakan kisaran Rp. 3000.-, Anda juga bisa sambil berkeliling kota Maumere.
b.      Mata Air Panas Blidit
Berlokasi di Desa Waigete Kecamatan Waigete, spesifikasi : Air panas dengan suhu 50'-80'C dalam kawasan hutan dengan berbagai jenis flora.
status : [Belum layak dipromosikan]
c.       Air Terjun Wairhoret
Berlokasi di Desa Wairterang Kecamatan Waigete, spesifikasi : Air terjun dalam kawasan hutan lindung.
d.      Taman Wisata Alam Laut Gugus Teluk Maumere
Berlokasi di Kawasan Laut meliputi Kecamatan Kewapante, Waigete, Kecamatan Maumere, spesifikasi : Coral, variasi ikan hias dan hutan bakau.
status : [Layak dipromosikan].

Adapula pantai-pantai lain di Kabupaten Sikka, diantaranya:
  1. Pantai Pasir Putih Pulau Besar
    Berlokasi di Pulau Besar Desa Kesokoja dan Koja Doi Kecamatan Maumere, spesifikasi Pasir Putih dan hutan bakau, status : [Belum layak dipromosikan]
  2. Pantai pasir Putih Pulau Sukun
    Berlokasi di Pulau Sukun Desa Semparong Kecamatan Maumere spesifikasi Pasir putih.
    status : [Belum layak dipromosikan]
  3. Pantai pasir Putih Pulau Kambing
    Berlokasi di Pulau Kambing Desa Pemana Kecamatan Maumere. spesifikasi Pasir putih
    status : [Belum layak dipromosikan]
  4. Pantai Pasir Putih Pulau Pangabatang
    Berlokasi di Pulau Pangabatan Desa Permaan Kecamatan Maumere spesifikasi Pasir putih dan hutan bakau, status : [Belum layak dipromosikan]
  5. Pantai Pasir Putih Pulau Babi
    Berlokasi di Pulau Babi Desa Permaan Kecamatan Maumere spesifikasi Pasir putih dan hutan bakau, status : [Belum layak dipromosikan]
  6. Pantai Pasir Putih Pulau Pemana
    Berlokasi di Pulau Pemana Desa Pemana Kecamatan Maumere spesifikasi   Pasir putih dan hutan bakau, status : [Belum layak dipromosikan]
  7. Pantai Nangahure
    Berlokasi di Nangahure Desa Wuring Kecamatan Alok, spesifikasi Pantai berpasir dan hutan bakau, status : [Layak dipromosikan]
  8. Pantai Sikka
    Berlokasi di Sikka Desa Sikka Kecamatan Lela spesifikasi Pantai berpasir
    status : [Belum layak dipromosikan]
  9. Pantai Bangboler
    Berlokasi di Bangboler Desa Hepang Kecamatan Nita spesifikasi Pantai berpasir
    status : [Belum layak dipromosikan]
  10. Pantai Waiara
    Berlokasi di Waiara Desa Waiara Kecamatan Kewapante, spesifikasi Pantai berpasir dan hutan bakau, status : [Layak dipromosikan]
  11. Pantai Waliti
    Berlokasi di Wailiti Kelurahan Wailiti Kecamatan Alok spesifikasi Pantai berpasir dan hutan bakau, status : [Layak dipromosikan]
  12. Pantai Waipare
    Berlokasi di Waipare Desa Wairkoja Kecamatan Kewapante, spesifikasi Pantai berpasir dan batu karang
    status : [Belum layak dipromosikan]
  13. Pantai Kajuwilu
    Berlokasi di Kajuwulu Desa Magepanda Kecamatan Magepanda, spesifikasi Pantai berpasir, status : [Belum layak dipromosikan]
  14. Pantai Wingawoka
    Berlokasi di Ndete Desa Reroroja Kecamatan Magepanda spesifikasi Pantai berpasir dan hutan bakau, status : [Belum layak dipromosikan]
  15. Pantai Wairterang
    Berlokasi di Wairterang Desa Wairterang Kecamatan Waigete, spesifikasi Pantai berpasir dan hutan bakau, status : [Layak dipromosikan]
  16. Pantai Nangatobong
    Berlokasi di Nangatobong Desa Nangatobong Kecamatan Waigete, spesifikasi Pantai berpasir, status : [Layak dipromosikan]
  17. Pantai Wairbleler
    Berlokasi di Wairbleler Desa Wairbleler Kecamatan Waigete, spesifikasi Pantai berpasir dan hutan bakau,status : [Layak dipromosikan]
  18. Pantai Doreng
    Berlokasi di Doreng Desa Nenbura Kecamatan Bola spesifikasi Pantai berpasir
    status : [Belum layak dipromosikan]
  19. Pantai Ipir
    Berlokasi di Ipir Desa Ipir Kecamatan Bola spesifikasi Pantai berpasir
    status : [Belum layak dipromosikan]
  20. Pantai Wailamung
    Berlokasi di Wailamung Desa Wailamung Kecamatan Talibura, spesifikasi Pantai berpasir. Status : [Belum layak dipromosikan]
  21. Pantai Tanjung Darat
    Berlokasi di Desa Darat Pantai Kecamatan Talibura, spesifikasi : Pantai berpasir dan hutan bakau, status : [Belum layak dipromosikan]
  22. Pantai Pasir Putih Reruwairere
    Berlokasi di Desa Reruwairere Kecamatan Palue, Spesifikasi Pantai berpasir putih,
    status : [Belum layak dipromosikan]
  23. Pantai Waturia
    Berlokasi di Waturia Desa Kolisia Kecamatan Magepanda spesifikasi Pantai berpasir.
    status : [Belum layak dipromosikan]
  24. Pantai Paga
    Berlokasi di Paga Desa Paga Kecamatan Paga spesifikasi Pantai berpasir
    status : [Belum layak dipromosikan]
  25. Pantai Koka
    Berlokasi di Desa Wolowiro Kecamatan Paga spesifikasi Pantai berpasir
    status : [Belum layak dipromosikan]


Jadi, silahkan Anda merencanakan liburan ke Nusa Tenggara Timur. Bagi Anda penikmat wisata bahari, Sikka adalah surga dengan sejuta pesona pantainya. Selamat menikmati keindahan pantainya.


Levina Nyt dan Abban Putri Fiqa
Total: 8 Halaman. 
Keterangan gambar/foto:
1.      Pantai Lasiana, photografer: Lia Serhalawan – 24 Maret 2009
2.      Pantai Lasiana II, Photografer: Lia Serhalawan – 24 Maret 2009
3.      Bebatuan Pantai Tablolong, Photo by: Levina 23 Juni 2009
4.      Pantai Tablolong, Photo by
5.      Pantai Teluk Kupang, Photo by. Levina – 23 Juni 2009
6.      Pantai Waigete I, Photo by Abban Putri Fiqa
7.      Pantai Waigete II, Photo by Abban Putri Fiqa
Sumber informasi:
  1. http://www.wisatamelayu.com/
  2. http://mediacellmaumere.blogspot.com
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Timur
  4. Anonimus, 2005. Kondisi Geografis Kabupaten Sikka. http://www.sikkakab.go.id/. Diakses tgl 3 Februari 2009
  5. Anonimus, 2005. Website Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.  http://www.nttprov.go.id/-index.php?hal=geo. Diakses 2 Februari 2009.
  6. http://www.nttuweb.com/ntt/kupang/pantai-tablolong-kupang.php
  7. http://berita.liputan6.com/daerah/200207/37608/pantai_teluk_kupang_tak_terurus


Sabtu, 21 Mei 2011

MEMANDANG

Oleh Levina Nyt Siwalette · 12 Mei 2011
Memandang langit tanpa ruang
Memandang jiwa penuh ruang
Memandang mentari, silau cahaya
Memandang diri, penuh gejolak
Memandang air sumber kehidupan

Memandang kedepan ada harapan masa depan
Memandang kasih, ada harapan dan dipenuhi harapan

Dipandang dengan jiwa dipenuhi ruang
Dipandang dengan kasih menjadi pemicu masa depan
Dipandang dengan mata air jadi sumber penghidupan
Dipandang mentari menjadi penerang jalan
Dipandang dengan luas menjadi penuh lapang.

*Terpilih untuk dibukukan oleh Syakue Ya Syakue

Pemulihan Qolbu


Pemulihan Qolbu/Levina Nyt
*Tulisan Terpilih dalam 37 RAMADHANKU yang diselengarakan oleh Syakue Ya Syakue (terima kasih)
 

“Jiwa ini masih rapuh”, desah Tika dalam hati, tiap kali aku mengenang perjalanan hidup  aku merasa hidup ini terlalu datar dengan selalu meratapi kesedihan jiwa. aku adalah gadis belia yang hingga meranjak dewasa dipenuhi dengan kegelesihan dikarenakan perjalanan kehidupan rumahtangga orangtua dengan perbedaan arah dan tujuan beragama yang disemai ayah ibuku kepada kami. kami 5 bersaudara, dua diantaranya memeluk Islam sama halnya sepertiku dan sisanya mengikuti agama yang dianut ayah. Memang sulit dimengerti bagi oranglain yang tidak merasakan apa yang kami rasakan, karena pada akhirnya kami harus benar-benar mengerti arti toleransi beragama.

Perbedaan ini sudah sangat menyatu dalam kehidupan kami, sehingga untuk memeluk agama yang sesungguhnya, jauh dari kata baik dan masih perlu banyak revisi. “teteh, aku dipenuhi gelisah! Kebinggungan dan kehampaan selalu menyelimuti hariku” desahku pada kakak. “Lebih tenanglah kamu, ‘dik, serta banyak-banyak berdoa, insyaAllah kita akan diberi pentunjuk untuk lebih baik lagi dalam beribadah”, ucapan kakak sambil mengelus punggungku agar diriku lebih nyaman.

Sepiku semakin menjadi kala usia meranjak 19 tahun meski diriku banyak dikelilingi kawan dan ada beberapa kegiatan yang kutekuni, tetapi hati ini begitu hampa, aku merasakan ketidaktenangan dalam menjalani rutinitas. Kusempatkan merenungkan perjalanan hidup yang telah kulewati, ada airmata jatuh dalam gelisah tapi kecewa tak pernah muncul, yang ada hampa. Aku hanya dapat mengadu dalam bicara, bicara dengan hati dan airmata. Mungkin pada saat itu kuharap Allah mengerti apa yang kusampaikan. Dalam doa aku hanya terdiam dan terpaku, Ustadt pernah katakan “dalam diam Allah mengerti apa yang kau utarakan bila tak tenang ambilah wudhu  agar membersihakan jiwa dan pikiran”. Kulakoni dan Alhamdulillah hatiku lebih baik, “apakah ini proses perubahanku”,  ucapku dalam hati.

Meski hanya terdiam dalam masjid untuk beberapa jam aku sudah cukup tenang, kadang sampai tertidur ketika keletihanku memuncak dalam luapan airmata. Tak sadarkan diri seorang ibu membangunkan “Dik, bangun dah masuk sholat Isya”, “MasyaAllah”, kutengok jarum dalam waktu setengah  jam Allah membawaku dalam ketenangan menutup mata, Dia menidurkanku dalam pangkuan kasihNya serta telah membawaku setengah jam dalam cahaya diluar kebisingan dan kotornya jiwa. Masjid Al Azhar saksi bisu tempatku mengadu dan diantara tempat perbaikan ibadah untuk kepadanya pemilik diri. Aku begitu tenang ketika berada didalamnya meski hanya sendiri, tanpa keluarga maupun teman yang menemani. Pikirku, aku ingin mengadu aku ingin bicara, masjid adalah rumah keduaku yang membawa kedamaian hati dan nuraniku.

Bapak Marbot, tersenyum menyapaku: “datanglah dihari minggu, banyak kegiataan keagamaan disini. Mbak akan memiliki banyak kawan disini”, “baik, pak!” sambutku. Dia sepertinya sudah mengenalku dan menyaksikan aku tanpa sepengetahuan. Dia tahu apa yang kulakukan disini dan menuntunku untuk kearah kebaikan jiwa.

            Bekerja adalah rutinitasku yang kadang kurasakan menjenuhkan, “aku butuh siraman”. desahku kembali dalam hati. Bila bus umum telah dipenuhi dan sesak oleh penumpang aku biasa mengalihkan dengan naik kendaraan pribadi atau biasa disebut omprengan yang siap mengantar ke arah yang sama. Supir atau pemilik kendaraan kadang memaklumi kelelahan kami, dia nyalakan radio dengan nyanyian-nanyian merdu, tiba-tiba aku begitu serius menyimak kala suara penyiar menyampaikan adanya siraman rohani untuk bekerja atau pemuda-pemudi oleh Ustadt Arifin Ilham yang mengadakan pesantren kilat saptu-minggu, “untuk pendaftaran dapat menghubungi…. “ kucatat nomor telepon pendaftaran. Esok harinya kusampaikan pada teteh ternyata minat samahalnya denganku, kami daftar untuk berdua.

            “Inilah yang dinamakan pesantren kilat”, sapaku pada teteh. Sekitar 20 peserta mengikuti. Moment yang tepat untuk pembenahan memasuki bulan Ramadhan yang akan tiba dalam seminggu. Kami ikuti kegiatan dengan banyak tanya dihati. Alhamdulillah meski kaku kami dapat berbaur dengan baik. Ternyata karakter dan pemikiran kami banyak serupa dengan lainnya, kebanyakan dari kami yang ikut serta adalah pekerja yang haus pendidikan Islam dan siraman rohani. Kami diajarkan komunikasi secara muslimah/muslimin, sholat berjamaah, berdiskusi, dan sholat tahajud bersama. Dan satu hal yang sangat menyentuh qolbu, aku terbawa dalam menyadari diri dan arti diri ini, qolbu kami dijamah olehNya, lewat zhikir dan ratapan mengingat dosa. Ya…. Allah kau maha tahu atas diri ini, kau yang berhak atas qolbuku, kau angkat aku dalam keterpurukan. Begitu menyesakan napasku atas dosa yang telah kuperbuat.

            Ramadhan datang dalam usiaku ke 25 tahun, aku begitu banyak goncangan. Dalam malam aku begitu ketakutan, mengingat dosaku dalam perihku. Ya Allah sampai sampai saat ini akupun masih belum dapat mengenal sosokku, aku selalu membutuhkan bimbinganmu. “Tika, banyaklah berzhikir dan berdoa, jangan pernah lupa untuk berwudhlu agar kamu lebih tenang serta menyejukan jiwamu” pinta dan nasehat ustadt yang selalu ku ingat. Meski begini dalam dudukku aku selalu mengingat Allah walau dalam keluh.

            Puasaku lebih mendapatkan ketenangan tahun ini, aku sudah sedikit banyak belajar menutup aurat walau masih perlu banyak diperbaiki dalam penampilan dan sikap, “Yaaa, proseslah dan istiqomah yang membawaku kepada kebaikan”. Meski ramadhan seperti tahun sebelumnya yang hanya dijalani oleh sebagian dari kami, tetapi tahun ini begitu bermakna untukku, kami dapat mengajak Ibu untuk mengujungi beberapa masjid untuk sholat tarawih dan mendengarkan ceramah, serta melihat cahaya-cahaya Ilahi diwajah-wajah khalifah yang berseri. Didekat dan dalam rumahNya kami begitu tenang dan dalam zhikir bersama. Kami yakini, meski mama selalu meratapi dan menyesali perbedaan diantara kami, setidaknya dengan kebersamaan diantara sebagian kami akan membawa mama dalam ketenangan jiwa.

            Kunjungan kemasjid membawa kami kebersamaan, untuk berbagi dan menikmati kenikmatan berbuka bersama. Meski hanya dengan segelas air teh manis dan 1 butir kurma yang kami konsumsi, tetapi nikmat yang tak terhingga bila kita benar-benar dapat memaknai arti puasa dan kesabaran serta berbagi. Berpuasa yang awalnya aku rasakan hanya menahan haus dan lapar, kini mengajarkan untuk berbagi yang sesungguhnya serta turut serta benar-benar mengerti arti penderitaan orang lain yang yang kesulitan dalam mengkonsumsi asupan makanan. Dan pembelajaran terpenting lainnya tubuh ini istirahat dengan tenang dengan seharian tidak dipergunkan dapat menyehatkan kembali organ-organ tubuh dalam saluran pencernaan.

            “Waaaow, apa kita meski duduk bersila seperti mereka”, sapa temanku pada kami yang sedang tertegun ketika telah sampai dipintu aula masjid yang telah dipenuhi oleh muslimin/muslimah yang telah bersiap untuk berbuka bersama dengan teratur dan tenang, yang terdengar hanyalah bisikan suara dan anak-anak yang kegelian dibencandai oleh kakak atau kawan disampingnya.  “iya, duduk seperti itu agar teratur dan tenang” sahut Mila pada kami.

            Dalam berpuasa, aku mengerti bahwa tubuh ini akan kembali kepadanya dalam bersih, bersih dari kotoran-kotoran dari asupan makanan yang kita konsumsi serta mengingat kita bahwa sebulan penuh untuk benar-benar kita memberikan kasih sayang kepada Allah. “Tika, bawalah diri kamu dalam ketenangan jiwa bersama Allah dan manfaatkanlah bulan ramadhan ini untuk beribadah, tolong doakan ibu untuk diampuni, jangan kau ulang kejadian yang sama”. bilang mama kepadaku ketika bantu untuk persiapkan buka bersama. Ayah mengerti bulan puasa, maka puasa dengan caranya agar tidak merepotkan mama. Pada saat jam berbuka papa pun turut serta berbuka bersama.

            Ketika kulihat keduaorangtua, aku semakin menyadari mereka tidak ingin diadili oleh kami, mereka telah memilih jalannya dan kami adalah bagian dari mereka. Aku berusah untuk tidak pernah menyesali keluarga ini, karena ini adalah kehendakNya kami berkumpul dalam keluarga ini.

            Perjalanan Ramadhan ini begitu bermakna, hasil dari pesantren kilat yang aku jalani, teteh dan aku memiliki kawan yang mengajak kami untuk bergabung dalam organisasi rohani, dan sampailah kami bergelut dan menimba ilmu bersama hingga ramadhan ini. Ramadhan dan organisasi membawa kami terdidik untuk bersosial dan merasakan kepiluan dimalam berkah bagi kaum yang kurang tersentuh oleh kenikmatan ramadhan.

Dimalam tertentu jelasnya malam saptu dan minggu kami sempatkan untuk berbagi nikmat, dengan sebungkus nasi beserta lauk pauk kami berkeliling berkendara, memberikan makanan tersebut di jam 2 pagi. “Jakarta diwaktu dini, beda banget yaah sama yang pernah kubayangkan, aku dapat berkumpul bersama keluarga dalam rumah dan menyiapkan sajian sahur bersama, sedangkan mereka menunggu makanan datang dan berharap untuk sahur bersama keluarga dengan nasi bungkus ini” kata satu diantara kawanku. “Ya, Allah… bagaimana cara mereka memaknai ramadhan” desahku dalam hati. Mereka butuh siraman, bukan hanya makanan, butuh kepastian.

Kami ngobrol sejenak ketika tiba dikunjungan kedua dan ngobrol dengan sekumpulan pemulung tengah kota yang tinggal dipinggiran bantaran kali ciliwung kawasan kampung melayu menuju pasar jatinegara. Mereka tersenyum dan terucap kata “terimakasih mba, dari tadi kami tunggu laper banget“, langsung di makannya dengan lahapnya. Ternyata memang kebiasaan ini telah diketahui oleh mereka yang dilakukan tiap dini hari dibulan ramadhan, bukan hanya kami dari donator lainnya di masjid atau yayasan yang berbedapun sama melakukan kunjungan seperti ini, dengan lokasi-lokasi yang berbeda.    

Kumpul dimasjid untuk berbuka puasa tidak dapat sepenuhnya kulakoni bersama ditiap sore kala magrib akan akan tiba, kantor tempatku bekerjapun telah mealokasikan dana untuk yang berpuasa agar dapat berbuka bersama dikantor, dan hal ini menjadikan kebersamaan bagi kami untuk pemeluk islam setelah waktu berbuka tiba tidak ada batasan antara atasan dan bawahan, karena menyeantap makanan yang sama yang disajikan dalam meja yang sama, tak lupa sesudahnya kamipun diajak untuk sholat magrib berjamaah. Hal ini menjadikan kami menyadari terutama atasan-atasan kami bahwa kami adalah beragama, dan dunia kerja meski dipenuhi dengan aturan agama agar persaingan sehat yang muncul bukan prilaku-prilaku negative yang menguasai kinerja kita.

Ramadhan tiap tahunnya membawa kisah dan cerita buat pemulihanku, aku semakin dapat memaknai berpuasa dengan kebaikan-kebaikan jiwa dan diawali dengan suka cita dalam menyambutnya. Sedangkan keluarga menjadikan ramadhan pemulihan jiwa dan perbaikan-perbaikan terutama bagi Ibu, karena dialah yang memiliki qolbu serta Allah berkuasa atasnya maka ramadhan dijadikan mama tempat mengadu dan memohon ampunan sama halnya bagi kami, yang selalu dan tak lupa untuk memohon petunjuk bagi kedua orangtua kami, dan memohon untuk selalu dalam perbaikan jiwa. Amin.

Jatibening, 08 Mei 2011


Biodata

Levina Nyt nama pena, nama lengkap: Levina Novi Yanti kelahiran Jakarta 26 Oktober 1977. Pendikian terakhir Sarjana Sosial (Ssos) jurusan Administrasi Niaga, berkeluarga dengan 2 putri 1 putra serta bekerja di kantor hukum Law Firm Wintama & Co. sebagai Operational Head. Kegemaran menulis juga puisi. Organisasi YISC Al Azhar (2001-2004). Alamat FB: Levina Nyt Siwalette, email: leviyanti@yahoo.com, Blog: http//levilani7.blogspot.com/

Minggu, 15 Mei 2011

Di Ujung Penantian


Di Ujung Penantian

Masih tersimpan dikelopak mata
Meskipun dalam terpejam
Wajahmu selalu memandang
Dalam hening dan kerinduan

Bukan hanya rayuan juga belaian
Kebersamaan dalam keinginan
Kasih dalam Perjalanan
Ada harapan disetiap embun pagi kesejukan
Ada penantian disetiap pintu hati kebahagian

Tak perlu kutanya kapan
Karena dia akan datang
Bila datang tidak sesuai rupawan
Kubesarkan hati, kau lah belahan

Rangkaian bait puisi yang ngalir dari luapan pikiran dan harapanku terdalam kini nyata dalam kehidupan. Telah kami arungi perjalanan pahitnya empedu dan manisnya madu kehidupan, ya.. sudah  7 tahun lamanya kami berlayar meski belum sampai di tepian tapi kekuatan kasih Tuhan dan kasih sayang kami dapat mengarungi bersama sampai saat ini.

Bila masih kupertanyakan perihal Cinta Sejati/Soulmate yang ada dipikiran ternyata bukan suatu kenyataan berarti, membuat aku telah bermain dengan perasaan dan gejolak kehidupan, dengan begini sama halnya aku telah mendustai keberadaanya.

Pernikahan ini dijalani dengan dasar kasih dan kebersamaan, yang kuketahui dan selalu kuingat Tuhan telah mempertemukan aku dalam keterpurukan pikiran dan penantian. Dia hadir kala kita sama-sama dalam pembelajaran dan butuh sahabat sejati kehidupan.

Ketika, penantianku dengan kasih yang belum kunjung sampai membawa dia yang hadir dengan pinangan. Bila aku mengulas kembali kebelakang dia (seseorang yang menjadi kenangan) penuh kesempurnaan, selayaknya memang bukan aku untuk pendamping kehidupan. Kukabarkan apa yang telah terjadi dan menjadi: “Dia meminangku, bagaimana denganmu?” tanda tanya yang kusemaikan dengan harapan, dan jawabannya: “kalau memang begitu turuti kata hatimu”. Aku dalam kegundahan, kepedihan serta kebimbangan.

Kurenungi apa yang telah terjadi dalam kehidupan, yaa …dengan berdoa dan memohon pentunjukNya, kubulatkan tekad, bahwa dialah jodohku, suamiku sekarang yang telah gigih dan penuh kepastian meminangku dengan penerimaan. Kami menikah 7 tahun silam, dalam ikatan ikrar suci janji pernikahan yang melibatkan Tuhan dalam ketentuan perjalanan.

Pernikahan ini dipenuhi suka cita dan cerita kehidupan, memang berat kami jalani awal-awal pernikahan, karena begitu banyak penolakan dan bersebrangan pemikiran. Sempat terusik kata penyesalan dan perpisahan. Tetapi buah hati telah menyatukan dan kami meski memperbaiki keadaan, karena sumber segala kepenakan adalah kami berdua, dan tidak mesti satu pihak yang dipersalahkan. Hingga akhirnya kuberusaha meyakini bahwa dialah suamiku “soulmate” dalam asmara kehidupan dan yang meski kita perjuangkan dalam kebersamaan, karena kami berguru bersama dan memperbaiki segalanya bersama hingga saat ini dalam rumah tangga untuk memperjuangkan kasih sayang Tuhan dalam rumah indah penuh kisah melodi kehidupan. Karena pada akhirnya cinta itu bersemi dalam ikatan kebersamaan dan menjadi kasih sayang sejati untuk selalu disemaikan dalam biduk rumah tangga kami seterusnya, dan yang paling berkesan dan selalu ku ingat dalam menjalani cobaan dia sampaikan: “Bila nanti kita berpisah, saya berharap hanya kepergian dalam kematian dan kumohon untuk dipertemukan kamu nantinya di ujung jalan bukan dipersimpangan”.