Laman

Total Tayangan Halaman

Minggu, 18 Agustus 2013

Lebaran dan Liburan

Nuansa lebaran seminggu lebih  telah berlalu, tetapi masih sangat teriang dihati dan pikiran kami karena lebaran tahun ini lebih terasa liburan dan kebahagian bersama. Beda dengan tahun lalu, hanya sepintas saja, silaturahmi yang diburu-buru karena waktu menginap kami dihotel yang hanya dua hari.

Cukup nyaman kali ini, dengan waktu menginap hotel 3 hari, sangat memuaskan buat anak. Banyak pertanyaan terbesit di keluarga Bandung, dan tentunya mungkin sebagian pembaca..hehe... mungkin ada yang baca. "Kenapa sih nginap dihotel, padahal keluarga banyak disana?" dan pertanyaan ini memang terlontar dari anggota keluarga. Intinya kami tidak bermaksud merepotkan keluarga, dengan anggota keluarga lima, anak-anak yang kalo kumpul sudah seperti kelompok bermain, tidak melihat rumah siapa! tapi kalo sudah main suka lupa sama aturan yang sudah dicanangkan dirumah. weleeh.... makanya kami putuskan untuk bermalam dihotel, dengan mandi air hangat sepuasnya, makan berkali-kali tumpah ruah dan tidak lupa mereka loncat-loncat dikasur saking kegirangan kalo sudah liburan.

Di hari ke 2 lebaran adalah hari kami berangkat ke Bandung, selalu kami utamakan orangtua kami kunjungan pertama. Ditahun sebelumnya kakak-kakak berkumpul di hari pertama di tempat orangtua suami, tetapi 2 tahun belakangan berubah menjadi hari kedua karena ingin berbarengan dengan kami yang dari luar Bandung, agar lebih terasa hikmah kebersamaan. 

Berlanjut ke rumah Bibi dan kakak-kakak yang mengharapkan kami kunjungi meski sebelumnya telah bertemu dirumah orangtua. Inilah yang menjadi pengalaman lebaran dan liburan yang menyenangkan baik anak-anak, mendapatkan angpau dari yang senilai 2ribu sampai dengan 30ribu.

Lanika sudah berencana hasil pendapatan uang lebaran untuk dibelikan barang-barang yang dia senangi, tidak lupa saya pun ikut mengarahkan barang yang menjadi perbekalan dia nantinya. Al Quran lanika sudah usang, uang tersebut sebagian disishkan buat Al Quran. Buat Mikhail dan Emily, mama yang berkuasa untuk mengaturnya. haha..... senengnya.

Syukurnya Emily tiap kali mendapatkan uang dari tangannya dia selalu memberikan ke saya, sambil berucap: "ini buat mama!" haha.... cute Emily.

Buat Mikhail, dia hanya berpesan "mama, nanti aku boleh beli mainan ya!".... tetapi sekarang dia sudah tidak menjadikan mainan keharusan yang meski dibeli, tidak sewaktu usiannya 4 tahunan... apa-apa meski dibelinya, walaupun harganya hanya Rp. 1000,-.

Senangnya lagi, mereka mau menyisihkan uangnya buat jajan disepanjang perjalananan lebaran, bermula dari Lanika, mengatakan kalo uangnya akan dipakai buat beli makanan perbekalannya.

Berlanjut dihari ke tiga, persiapan kami check out di jam 8pagi, anak-anak sangat bersemangat dengan kopernya masing-masing.






Emosi karena Kecewa

saat ini kondisi hati saya sedang bergejolak, seperti bulan tiap bulan sebelumnya jelang dan dalam masa datang bulan cepat sekali sensitif pikirannya. Sesekali bila anak-anak lagi menyengkelkan kadang hentakan nada bicara saya yang awalny lembut agak memuncak. Apalagi bila mereka menjahili, dengan tingkahny yang selalu menganggap cuma permainan, dari memandikan sampai memakai baju, kadang buat sikecil saya membutuhkan waktu lebih dari setengah jam.

Hari ini, adalah hari ke 3 latihan mengemudi oleh suami sendiri. Sudah disampaikan sama suami, "mah, saya bukan pengajar yang baik!" memang benar adanya! pyuuuuh... dari kram perut sampai lupa melulu apa yang disampaikan suami, kejadian! bikin suami kesal..... ternyata memang ada penyebabnya. Suami menceritakan kalau dia mengalami trauma mengemudi kendaraan berkali-kali. dari dulu seringnya tabrakan, sampai seringnya ngantuk bila berkendara (kalau yang ini saya sendiri menyaksikan, hehe.... 1 meter jelang jurang di cipularang pernah kita alami).

Tapi buat saya hari ini berat, dihari ke 3, kondisi tamu lagi datang... si papa ngajarinya dengan emosi, lengkap pula. dengan linangan airmata, saya cuma berucap: "cukup, pah sampai disini ajah! hiks..hiks.... lhoo... si papa marah bilang mama "kok, sakit hati!".....

Ya, sudahlah!.... antara emosi karena kecewa sama musibah yang pernah papa alami, "saya tidak mau kena himbas emosi papa.... cukup deh!"... memang ada baiknya kejadian meski terjadi tapi menjadi pembelajaran buat saya, inilah akibatnya bila sudah disampaikan kalo suami trauma tapi masih meminta suami yang menjadi pengajarnya.

Setelahnya yang ada, saling berdiam. Selalu cari cara aman, saya sudah menyadari kesalahan saya. Jalan berdamai adalah komunikasi. Malamnya kami komunikasi dan intropeksi kesalahan masing-masing. Alhamdulillah berbuah manis. kami tenang dan akur kembali. Inilah indahnya kebersamaan.

Selasa, 03 Januari 2012

Kegundahan



 
Kegundahan
Bukan sakit yang hinggapi diri
Panas Dingin menghinggapi
Berjalan dalam luruh dan emosi

Tidak menyanggupi merangkak, maka aku berlari
Meski panas dingin kepala ini
Aku yakini Bintang dapat diraih
Kukumpuli hingga membentuk hati
Hati untuk semua yang kukasihi

Meski panas dingin tubuh ini
Kuasa pasti mengerti dan menyangkupi
Atas usahaku yang lirih
 Jatibening, 02012012