Laman

Total Tayangan Halaman

Kamis, 24 Maret 2011

Dongeng Handphone menjadi Sahabat



“Kakak, sini dech, Papa mau ngomong….. “
“Tapi papa khan lagi pergi mah keluar kota!”
Iya, tapi Kakak bisa ngobrol sama papa pakai handphone mama”
OOo….. iya deh…

Untuk beberapa lama Lani ngobrol dengan papa di handphone mamanya, di iringi senyum dan rayuan serta kadang tertawa… wah pokoknya asyik dech, seperti ngobrol langsung dimeja makan atau diruang keluarga. Lani memiliki adik yang berusia meranjak 3 (tiga) tahun yang bernama Rama, mereka akrab…. tapi…. kalau sudah rebutan sesuatu bisa seperti kucing dan musuhnya kucing….he….he… (bukannya kucing dan anjing lho… karena terlalu musuh banget…. khawatir musuhan beneran!). Pernah suatu hari mama berpesan kepada Lani:

“Kakak, kalo ada suatu yang penting dan meski kakak sampaikan ke Mama dan kejadian lain yang buat Lani takut, ini mama sudah tulis dan simpan nomor penting yang meski Mbak hubungi, dan lani bantu ingetin mba yaaa…
 “Iya, mama”
“Mba juga sudah simpan di hanphonenya nomor mama dan papa.”
“Mama, aku juga pengen punya henpon….henpon apa sih artinya mah?”
“artinya telepon tangan atau telepon gengam dan bisa dibawa kemana-mana”
“Mama, khan mba udah punya henpon, kalo yang ini buat aku yaa..”
“Lani, handphone itu bukan mainan, tapi meski untuk digunakan dan kalo lani mau memang buat apa?”
“Aku, simpan ditasku, khan mama yang bilang kalo terjadi apa-apa ….. aku bisa pakai henpon buat telepon mama”
“Tapi dengan syarat henpon ini tidak boleh dibawa kesekolah yah.., hanya untuk pergi bersama diluar sekolah”

Handpone tersebut biasa hanya untuk komunikasi saja, sengaja mamanya belikan untuk disimpan dirumah sebagai pengganti telepon rumah. Kembali Lani bertanya kepada mamanya:

“Mama, apa sih bedanya telepon sama henpon?!!”
Eeehmm, kalo yang itu mama cerita yaahh!!!....

“Kalo dulu biasanya mama telepon nenek lewat telepon rumah, warnet atau telepon koin yang ada ditempat-tempat tertentu, dengan begitu memudahkan mama, nenek dan lainnya untuk berbicara jarak jauh…. Tapi teleponnya nga bisa dibawa jauh-jauh meski dekat dengan saluran kabel yang sudah di pasang dengan teleponnya, nanti kalo jauh-jauh bisa copot atau tidak terdengar, meskipun ada yang model telepon tanpa kabel meski memiliki area tertentu yang sudah memiliki jaringan, naaah …. dengan handphone saat ini mama, papa, nenek dan siapapun bisa berbicara dimanapun yang penting ada sinyal atau area terjangkau juga nga meski pakai kabel lagi”.

“oooo begitu, kalo sinyal apa yaaa maahh!?”
“Sinyal itu seperti ini (sambil mama memperlihatkan handphone yang berdekatan dengan gambar baterai garis-garis), naah …bila garisnya berkurang berarti sinyalnya sedikit lemah,  dan yang ini namanya baterai atau tenaga agar handphone tetap aktif, bila baterainya lemah harus di charger dech…. Charger berarti mengisi baterai lewat daya listrik”.

Pada hari libur kerja mama mengantar lani untuk ikutserta dengan lomba sekolah yaitu perlombaan menggambar tingkat SD se Bekasi yang acaranya diadakan diTaman Mini. Lani sangat senang sekali karena diantara hobinya adalah menggambar, adiknya pun turut serta bergabung. hari Libur membuat suasana  disana sangat ramai, sehingga orang-orang berjalan saling berdekatan dan kadang bersenggolan, Mama sangat khawatir terhadap sikecil sehingga meski digedong, tak menyangka dengan situasi tersebut meski bersama rombongan mereka berjalan berhimpitan kondisi yang tidak di inginkan terjadi.......Lani terlepas dari gengaman tangan mama.
“Lani…. Lani….”
“Mama…. Mama….”

Belum sempat tiba di lokasi pertemuan lomba, Lani sudah menghilang untuk beberapa menit dari mamanya. Mama begitu panik dan menepi dari jalan utama. Dari kejauhan Lani pun melakukan hal yang sama. dan Lani teringat apa yang disampaikan mama untuk menghubunginya lewat handphone dikala menghadapi masalah. Diteleponnya mama…. Nada dering mama pun dari tas terdengar,”mama… bunyi…bunyi…. kata Rama sambil mencolek pipi mamanya.
“Mama, dimana?!!”
“Lani,…. Mama disini didekat taman…. Kamu disebelah mana sayang…?!!

Akhirnya setelah mama mengetahui Lani berada segera menjemput dan memeluknya. Inilah handphone menjadi sahabat dan selalu bersahabat untuk dipergunakan semestinya. Senangnya Mereka hingga dapat berkumpul dengan lainnya di acara lomba menggambar.

Levina NyT

Cerpen ini di ikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anak (Dongeng) Sarikata.com 2011



1 komentar:

Menghilangkan jejak kebaikan untuk komentar apapun sangat saya hargai.. salam