Cermin Usia
Tali-tali telah kurajut dalam nada
Dalam irama, serta warna..
Bersama usia kian merayap membara
Semakin kusadari, tak selamanya rembulan bercahaya
Pelangi belum tentu ada, dalam ruang hampa tanpa doa
Sementara warna abu-abu kadang hadir di pelupuk mata
Lebih, ketika kumengenal dunia dipenuhi gejolak rupa
Semakin kusadari, diri adanya melayani
Melayani tidak selalu terlayani
Mengasihi bukan untuk berbalas kasih
Cermin diri untuk diri, Cermin raga untuk jiwa
Cermin suara untuk jendela
Jendela mereka ... buah hati yang bercahaya
Buah hati yang selalu mencari sosok bunda meski dalam diri ayah
Bertambahnya usia mengenaliku akan sosok aku
Aku dalam diri aku, yang sepi dalam diri aku
Menjadi bermakna karena aku ada dalam diri mereka
inspiratif dan penuh bermakna
BalasHapussaya suka