Laman

Total Tayangan Halaman

Rabu, 19 Oktober 2011

Kehadiran Mama

"Bahasa tubuhmu 'nak, mengantarkan mama dan papa menjadi lebih tenang dalam menghadapi permasalahan kesehatanmu". Emily, bayi mungil, tubuh mungil tapi tidak pernah kurasakan tangisan kesedihan. pemulihan pengobatan untuk penderita TB membawa kami dalam ketenangan. Meski prosesnya pun harus kami lalui , pada awalnya dengan menerka, dokter spesialis anak yang selama ini menjadi andalan kami pun memiliki kekurangan, "dokter juga manusia". Dia mendiagnosa Emily hanya memiliki sakit batuk dan flu yang meski selalu diberi obat.

Berjalannya waktu, argumentasi dan keletihan kami dihadapkan dalam keluhan asisten rumah tangga membawa kami kadang pada emosi ketika sepulang kerja. dihadapan dengan permasalahan yang sama beberapa kali tiap pulang kerja harus kami jalani pengobatan Cinere-Bekasi, dan selalu berulang dalam beberapa bulan. Gerah juga akhirnya, si Papa berbuah pengetauan dari teman yang memberikan referensi seorang Prof. Dr. specialis anak. Fatmawati pun kami tempuh, singkat cerita dari hasil tes dan diagnosa terbukti Polwan kecil meski di pulihkan dari TB.

Cukup sedih yang kami ketahui, terutama aku yang memiliki perasaan berlebih untuk kesehatan mereka. Tak sanggup kubendung emosi ini, pagi menjelang kutegur mbak atau pembantu yang sering kali mengganggu hari-hariku, karena sikap dan perangainya membuat aku berulang kali meski mengulang perkataan untuk menjaga kesehatan putri kami dan kinerjanya. kesulitan bagiku untuk penyampaian yang kusampaikan selalu dimentahkan dengan dia, berpikir bahwa aku menegurnya dengan keras dan membuat anggota keluarga terutama Ibu meski hadir untuk merasakan sakit hatinya dengan mengembalikan emosi jiwanya padaku. kehidupan tidak selamanya seperti yang kuharapkan, ada itikad baik dariku untuk kebaikannya pula justru ditangkap berbeda dengan cara berpikirnya, cukup disayangkan memang karena tidak semestinya terjadi.

Berjalannya waktu, emosi si mbak masih terlihat terpendam baik-baik dihatinya, terlihat dari kinerja dan cara komunikasi dengan kami terutama anak-anak. Kupikir tidak ada baiknya menjaga dan merawat sesuatu yang sudah terluka apalagi membusuk karena berjenis beda. Kuputuskan untuk memberhentikannya secara baik.

Tiga hari berlalu, si Ibu tidak mampu melihat anaknya hanya melamun dan tidak punya pekerjaan. Hadir kerumah bertemu suami berharap bekerja kembali. Diterimalah kembali. memang sifat dan karakter tidak sepenuhnya orang lain mampu merubah dan mengarahkan. kembali dengan sikap yang sama menghantarkan aku untuk memberhentikan secara sepenuhnya tanpa berpikir untuk kembali, Emily tersiksa dengan asuhannya. dalam hitungan hari sebelumnya kuputuskan berhenti kerja untuk kendala pribadi dan melihat kondisi anak-anak. Berbuah keluhan dalam hati kadang terucap lewat suara pada papa yang mengeluhkan kegiatan dan hari-hariku selama ini, justru menghantarkan Emily yang menjadi lebih kuat dalam pelukan dan tumpahan kasih sayangku, Mikhail yang tidak lagi sakit-sakitan karena makanan tidak terjaga, Lanika menjadi putri yang ku arahkan untuk sekolah dan les nya. Ternyata kehadiranku dirumah sangat dibutuhkan mereka. Mereka menjadi lebih hidup dan ceria.... mereka menjadi tumbuh dengan sehat dan bahagia. Aku dapat memeluknya dengan luar biasa.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menghilangkan jejak kebaikan untuk komentar apapun sangat saya hargai.. salam