Rabu, 23 Maret 2011
DIA DATANG UNTUK MEMBAHAGIAKANKU
Ketika usia remajaku cinta tumbuh kapan saja dihatiku, begitulah aku dengan perasaan cinta yang mengebu membuat hatiku tiap kali melihat lelaki yang menarik hatiku selalu berbunga-bunga dan merekah. Cinta datang dan pergi dalam kehidupanku, menggambarkan sisi remajaku yang dipenuhi petualangan cinta, karena kehadirannya tidak memberi kenyamanan dan keteduhan kadang kubiarkan dia pergi dari sisiku, dikala cinta itu mengiringiku pada kepiluan yang mendalam jiwa ku bagaikan di iris sembilu, lelaki itu sangat mencintaiku dengan mendalam dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyakiniku akan cintanya, hingga ditahun ke 3 (tiga) hatiku luluh atas segala usahanya untuk menyakiniku akan begitu besarnya cintanya padaku, hingga pada akhirnya ku jatuh dalam kebahagiaannya, kurun waktu 2 minggu dia sampaikan bahwa dia sangat bersyukur dan berterimakasih atas segalanya karena telah menerima cintanya dan dia mengucapkan perperpisahan untuk memenuhi perjodohannya, hatiku hancur dan kesedihanku mendalam karena dia hanya mengharapkan balasan kasihnya dan meninggalkan aku untuk selamanya dan memenuhi kisahnya bersama perempuan lainnya. “Life must go on”, ujarku ….. meski sedih tapi kudapat menerimanya dan kuberusaha untuk mengerti dan menjauh dari kehidupannya, karena itulah yang diharapkannya.
Hari-hari di iringi dengan berbagai kegiatan dan tanggung jawabku sebagai perempuan dewasa untuk masa depan yang lebih baik. Kehidupan sosial dan agamaku berjalan apa adanya, justru banyak yang meski diperbaiki dalam pembenahannya. Dikala ku datangkan ke majelis pembenahan diri, aku dipertemukan oleh Ustadjah kepada lelaki muslim yang bagiku biasa saja, ustadjah menyakini ku dengan perkataannya bahwa dengan seijin Allah SWT dia dapat membawaku ke dalam kehidupan yang lebih baik dan membina hidup yang lebih baik pula. Saya bukanlah dari keluarga bermateri, banyak hal yang meski kuperjuangkan sendiri dari lulus SMU, begitu halnya lelaki yang diperkenalkan ustadjah kepadaku, dia adalah lelaki sederhana untuk materinya hanya berbekal pegawai swasta dan pendidikan SMU yang masih melanjutkan kuliah dihari libur kerjanya. Beberapa hari kemudian Ustadjah mendatangiku kerumah bahwa lekaki tersebut memiliki ketertarikan dan berharap besar untuk dapat mendekatiku kejenjang yang lebih serius, awalnya saya tidak begitu mengerti apa yang membuat dia tertarik kepada saya dan saya mengiyakan atas permintaanya untuk mengenal saya lebih lanjut, hingga pada akhirnya dia dekat denganku, dan kuperkenalkan dengan orangtuaku yang memiliki perbedaan agama. Ternyata justru kehadirannya datang kerumah untuk meminangku, serentak jantung terasa berhenti sesaat, karena bukan dia yang kuharapkan selama ini, dia bagiku hanya teman yang biasa untuk sesaat, bersyukur baginya orangtuaku memberi restu dan menikahlah kami.
Ku jalani pernikahan ini tanpa perasaan cinta, dan kepasrahan karena kehidupan keluargaku sudah begitu banyak mengajarkan aku untuk selalu menerima kepedihan dan mengalah. Ternyata hari-hariku di iringi dengan suka cita, terasa sekali dia begitu menerimaku apa adanya meski tanpa ada ucapan cinta dari bibirnya, tetapi perlakukan dan bukti kasihnya mengajarkan aku untuk hidup bersyukur, dan berjuang untuk kebaikan, yang ku ingat selalu dari dirinya bahwa dia ingin memilikiku apa adanya dan hidup untuk selamanya sampai terpisah oleh kehendakNya. Lekaki itu adalah suamiku yang memberiku 3 (tiga) malaikat kecil yang lucu, cahaya Tuhan ada dalam matanya dan hatinya.
Levina NyT
FF ini diikutkan dalam lomba FF tentang perjodohan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menghilangkan jejak kebaikan untuk komentar apapun sangat saya hargai.. salam