Laman

Total Tayangan Halaman

Rabu, 11 Mei 2011


Merangkai Permata
Oleh: Levina Nyt

Dikaki bukit nan terjal
Kulihat ibu pertiwi merenungi diri
Akan buah hati yang dirudung pilu
Pilu, mengharapkan kasih dan belaian
Mengharapkan keindahan akan masa depan

Mata angin yang berbeda, kulihat lagi seorang ibu
Ibu, mengais rejeki diantara timbunan emas dan permata
Diantara kerumunan lalat dan kecoa
Diantara pemilik sisa dan penyakit siaga

Ibu, hadirmu bersama dia… dia gadis cilik bermata cahaya
Kenapa turut kau bawa? Kenapa tidak bersama kakak atau ayah
Hati berkata: “Maafkan ibu sayang, Ibu tak bermaksud menggadaikanmu dengan iba
Ibu hanya mengajakmu tamasya, bersama kita berbekal doa”

Doa, yang kau semaikan dalam jiwa
Jiwa yang merana karena luka
Tapi, kau yakin akan masa
Kehidupan yang akan membawa cita dan rasa
Kebebasan berusaha serta kemampuan dan cahaya dalam doa
Menghantar keabadian dalam bahagia







Kerutan Ibu
Oleh: Levina Nyt

Kecewaku Luluh
Kalaku menjadi Ibu
Meski, dahulu ada sayatan berbekas luka
Masih tersimpan didada

Dahulu, luka aku anggap derita darimu
Darimu, yang membawaku dalam derita
Derita hati yang kecewa

Tapi, bilaku lihat Ibu
Kerutanmu adalah liku-liku
Ada derita dan bahagia
Ada cerita disetiap langkah
Disemai bersama Bapak, Bapak yang tidak selalu menjadi "Bapak"
Setengah Bapak ada padamu, Ibu!

Ibu, kau jalani hidup kita dengan caramu
Meski kecewa, kau atur skenario cerita lalu
Bagiku, kerutanmu adalah gambaran deritamu
Meski kau tutupi, tapi itulah goresan tintamu
Sayangku selalu untukmu Ibu.

Jakarta, 10 Mei 2011

 Di ikutsertakan dalam lomba Cinta Kasih Ibu 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menghilangkan jejak kebaikan untuk komentar apapun sangat saya hargai.. salam